Clorinda Rafisha Audiastuti
“Ariiin …” panggil ibu.
“Iya, ada apa, Bu?” tanyaku.
“Ayo kita ke kedai untuk berjualan,” kata ibu dari lantai satu.
Keluargaku mempunyai kedai seblak, namanya Seblak Mama Syerli, lokasinya di pinggir jalan raya. Kenapa namanya Mama Syerli? Karena ibuku yang berjualan, dan nama ibuku adalah Syerli. Biasanya ibuku berjualan sendiri, tapi karena sekolahku libur, aku selalu membantu ibuku di kedai.
“Bu, aku mau pesan seblak sosis 3 pedes, ya,” kata pelanggan itu.
“Dibungkus atau makan di sini, Mbak?”
“Dibungkus, Bu.”
“Silakan, ditunggu, Mbak,” ucap ibu kepada pelanggan.
Beberapa saat kemudian, pesanannya selesai. Pelanggan itu lalu membayar.
“Bu, berapa totalnya?” tanya pelanggan itu.
“Totalnya Rp24.000, Mbak.”
Pelanggan itu memberikan uang Rp50.000.
“Arin, tolong ambilkan kembaliannya,” kata ibu.
“Ini, Bu,” kataku sambil memberikannya kepada ibu.
Setelah menerima kembaliannya, pelanggan itu langsung pergi menggunakan motor.
“Nak, tolong bikinkan teh 1 teko,” kata ibu.
“Untuk apa, Bu?”
“Nanti untuk pelanggan yang mau beli teh.”
“Oooh, siap, Bu!” jawabku.
Kalau kedainya sepi dan tidak ada pelanggan, biasanya aku agak bosan. Karena itu, hari ini aku membawa buku favoritku, yaitu buku KKPK. Aku membawa 3 buku yang berjudul My Soulmate, Miracle Best Friend, dan Asyiknya Outbond. Aku membacanya ketika tidak ada pelanggan.
Saat jam makan siang, kedainya jadi sangat ramai. Ibuku jadi sibuk memasak, sedangkan aku membantu membuatkan minuman dan mengantarnya kepada pelanggan. Kenapa aku tidak membantu ibu memasak? Karena aku tidak bisa memasak, jadi aku hanya membantu membuatkan minuman lalu mengantarnya. Tiba-tiba, banyak pelanggan datang dan memesan.
“Bu, aku mau pesan seblak campur 1, makan di sini, ya.”
“Iya, Mbak,” jawab ibu kepada pelanggan itu.
“Bu, aku juga mau pesan seblak campurnya 2.”
“Iya, Mbak,” jawab ibu lagi.
“Bu, aku mau 4 seblak telor, ya, sama 6 es teh,” kata pelanggan yang lain.
“Iya, Mbak, mohon ditunggu sebentar, ya.”
Setelah itu, ibu memanggilku, “Ariiin!”
“Iya, ada apa, Bu?” jawabku.
“Tolong buatkan 6 es teh, ya. Ibu mau masak seblak dulu. Oh ya, nanti es tehnya disimpan di meja situ, ya,” kata ibu panjang lebar.
“Siap, Bu,” kataku singkat.
Aku langsung membuatkan teh untuk pelanggan. Setelah 1 jam, kedai tidak seramai tadi, karena jam makan siang sudah selesai. Jadi aku dan ibuku beristirahat sebentar. Karena tidak ada pelanggan, aku kembali membaca buku KKPK-ku.
“Arin, kamu kenapa? Kok, diem terus?” tanya ibu.
“Aku bosan, Bu,” jawabku.
“Bagaimana kalau Ibu ajarin kamu masak seblak?”
“Enggak dulu, deh, Bu. Lagi mager, hehehe.”
“Lho, kenapa? Kan, biar kamu bisa bantuin Ibu masak? Ayo, mumpung kedainya sepi.”
“Besok aja, ya, Bu. Please?”
“Ya sudah.”
Lalu tiba-tiba ibu menerima telepon.
“Wa ‘alaikum salam. Iya, ada apa, Jeng? Oh, hari ini ada arisan, ya? Maaf, ya, enggak bisa datang, lagi jaga kedai. Ya sudah, aku transfer aja, ya, Jeng. Oke, wa ‘alaikum salam.”
“Ibu mau ke mana?” tanyaku bingung.
“Ibu mau bayar arisan di ATM seberang jalan itu, lho. Kamu jaga kedai dulu, ya. Kamu berani enggak?”
“Berani, sih, Bu. Tapi, nanti kalau ada pelanggan, gimana, Bu?”
“Ya, suruh tunggu dulu. Ibu keluar sebentar, kok.”
“Oh, ya sudah,” jawabku.
Setelah ibu pergi menyeberang, langsung ada pelanggan yang datang.
“Dik, aku mau pesan seblak telor 3, seblak sosis 1, sama seblak campur 2. Cepetan, ya, Dik,” kata pelanggan itu.
“Mbak, mohon tunggu sebentar, ya. Ibunya lagi pergi sebentar,” ucapku kepada pelanggan itu.
“Waduh, tapi aku buru-buru banget, nih, Dik. Buatkan sekarang, ya? Bisa, kan?”
“O … oke, deh, Mbak,” jawabku gugup.
Duh, gimana, nih? Aku bingung. Bumbunya apa saja, ya? Seingatku, sih, gula, garam, kencur, telur, dan cabai merah, batinku.
Karena aku tidak yakin, jadi aku mencampur semua bumbunya.
Duh, apinya seberapa besar, ya? Terus, bumbunya juga berapa sendok? Tapi, kayaknya garamnya harus banyak, deh.
Akhirnya aku menyalakan kompor, lalu memasukkan 1 gelas air, 3 sendok garam, 1,5 sendok gula, 3 sendok kencur, 5 sendok cabai, dan 3 buah telor. Setelah mendidih, aku mencicipinya sedikit. Ternyata rasanya ….
“Huek! Rasanya asin banget! Duh, gimana, nih? Kapan Ibu pulang?” gumamku sambil menahan tangis.
Tiba-tiba, pelanggan tadi bertanya, “Dik, gimana? Sudah jadi berapa, ya?”
“Sebentar, Kaaak …,” teriakku dari dapur kedai
Karena ibu tidak cepat pulang, jadi aku membuatkan semua pesanan pelanggan tadi walaupun asin banget. Lalu, setelah semua pesanan pelanggan tadi selesai, aku memberikannya.
“Ini, Mbak.”
“Totalnya berapa, Dik?”
“Sebentar, ya, Mbak. Aku ambil kalkulator dulu.” Aku mengambil kalkulatornya dan langsung menjumlahkannya. “Totalnya Rp48.000, Mbak.”
Pelanggan itu menyerahkan uang Rp50.000 dan langsung keluar dari kedai
“Mbak, kembaliannya!” teriakku dari dalam kedai.
“Enggak usah, buat kamu aja.”
“Terima kasih, ya, Mbak.”
Setelah pelanggan itu pergi, ibu baru datang.
“Ibu, kok, lama banget, sih?”
“Maaf, ya, tadi antreannya pwanjang … banget.”
Lalu aku bercerita, “Ibu tahu enggak, sih? Tadi ada pelanggan, lho! Terus, aku bikinin seblaknya!”
“Masa? Wah, hebat, kamu.”
Tiba-tiba pelanggan tadi datang lagi.
“Bu, gimana, sih? Kok, seblaknya asin banget!”
“Hah, asin?” kata ibu bingung.
“Iya. Gimana, nih, Bu? Aku mau ganti rugi, pokoknya!”
“Maaf, ya, Mbak. Ya sudah, saya buatkan lagi sesuai pesanannya.”
Lalu ibu memasak semua pesanan pelanggan yang tadi setelah jadi.
“Ini. Sekali lagi, maaf, ya, Mbak.”
Tanpa berbicara, pelanggan itu langsung pergi menggunakan motor. Setelah kejadian itu, ibu berbicara kepadaku.
“Nah, sekarang Arin tahu, kan, kenapa Ibu mengajak Arin masak? Supaya kalau ada keadaan darurat begini, Arin bisa bantu Ibu,” kata ibu sambil menasihatiku.
“Iya, Bu, Arin minta maaf,” kataku menyesal. “Hmmm …, mumpung kedai lagi sepi, Ibu ajarin Arin masak seblak, ya. Arin sudah semangat banget, nih!”
“Siap, Cantik!” ucap ibu.
BIODATA PENULIS

Hai perkenalkan namaku Clorinda Rafisha Audiastuti. Kalian bisa memanggilku Clorin. Aku lahir di Kediri pada tanggal 9 Februari 2010. Aku bersekolah di MIN 2 Kediri Aku duduk di kelas V. Oh ya aku adalah anak bungsu dari empat bersaudara. Hobiku adalah membaca novel KKPK dan menonton k-pop idol favoritku salah satunya BTS hehehe. Kalau kalian ingin berteman denganku kalian bisa follow instagramku yaitu @clorinzz. Let’s be friend!