Kayyisa Shirleen Nayyara
“Eun-Ha, Eun-Soo, ayo turun! Ppali!” ucap eomma, membuyarkan lamunan dua anak kembar itu.
“Ne, Eomma.” Mereka menuruni tangga.
Mereka mendapati eomma dan appa mereka sedang berada di ruang makan.
“Ada apa, Eomma, Appa?” tanya Eun-Ha.
“Ayo, sarapan dulu. Nanti, ada yang mau Appa dan Eomma sampaikan kepada kalian.”
Eomma menaruh bibimbap dan corn tea di meja mereka masing-masing. Anak kembar itu segera melahap makanannya.
Eun-Ha dan Eun-Soo, nama anak kembar itu. Mereka mempunyai wajah dan kulit yang putih dan halus seperti salju. Mereka sampai dijuluki “Milk Tofu”, karena wajah dan kulitnya itu. Wajar saja, mereka itu keturunan Korea Selatan, yang selain terkenal dengan ginsengnya, juga terkenal dengan penduduknya yang berkulit putih mulus. Selain itu, mereka juga mempunyai wajah seperti artis Korea Selatan.
Tapi, meski wajah mereka sama, sifat mereka tidaklah sama. Eun-Ha adalah gadis lembut bersifat penyayang, dan hanya bicara kalau perlu saja. Sedangkan, Eun-Soo cenderung cool, tidak begitu peduli akan orang lain, dan banyak bicara.
“Eun-Ha, Eun-Soo, Appa berencana akan mengadopsi seekor kucing untuk di rumah kita, Kalian setuju tidak?” tanya eomma penuh harap.
“Oh …, jadi ini yang mau eomma bicarakan,” ucap Eun-Ha dalam hati.
“Wah, aku suka kucing, sudah lama ingin memeliharanya. Aku setuju!” sahut Eun-Ha senang.
“Apa?! Aku tidak setuju!” sambung Eun-Soo, tidak sependapat dengan Eun-Ha.
“Eun-Soo, mengapa kau tidak setuju? Padahal, kan, kucing itu lucu,” tanya Eun-Ha lembut pada Eun-Soo.
“Kamu tahu, kan, aku tidak suka kucing! Nanti barangku semuanya dirusakin sama kucing. Pokoknya, aku tidak mau!” jawab Eun-Soo ketus.
“Ya, sudah, sudah … Nanti, Appa dan Eomma bicarakan lagi, deh,” kata appa mengalah. Eun-Soo memang sangat keras kepala.
***
“Eun-Ha, Eun-Soo, Appa dan Eomma sudah bicarakan kemarin soal kucing,” kata appa esok harinya.
“Bagaimana kalau kita tetap mengadopsi kucingnya, tapi nanti kucing itu punya kamar sendiri. Setuju, tidak?”
“Aku setuju,” kata Eun-Ha.
“Bagaimana denganmu, Eun-Soo?” tanya eomma sambil membelai rambut Eun-Soo.
“Iya, deh, aku setuju, tapi kucing itu enggak boleh ganggu aku dan yang ngurusin kucingnya eonnie Eun-Ha saja!” jawab Eun-Soo pada akhirnya.
“Bagus.” Eomma dan appa tersenyum.
***
“Eomma, Appa, kucing siapa ini?” Eun-Ha begitu terkejut ketika mengetahui ada sepasang kucing persia berwarna putih di dalam rumah mereka .
“Kamu tidak ingat yang Appa bilang kemarin?” tanya appa sambil tersenyum.
“Oh …. Appa sudah mengadopsi kucingnya. Kok, enggak bilang-bilang Eun-Ha, sih?” tanya Eun-Ha kecewa sekaligus senang.
“Iya, soalnya Appa mengadopsi kucingnya tadi pagi ketika kamu dan Eun- Soo belum bangun,” kata appa tersenyum kecil.
‘’Iya,dan kucingnya belum dikasih nama,kamu dan Eun-Soo mau memberi nama siapa?’’Eomma mengiyakan sekaligus bertanya.
“Emmm …, aku kasih nama Tofu dan Milk saja, seperti julukanku dan Eun-Soo,” kata Eun-Ha sambil tersenyum lebar.
“Oke, jadi namanya Tofu dan Milk, ya. Eun-Soo setuju tidak?”
Eun-Soo hanya mengangguk tak terlalu peduli.
***
Hari demi hari, kucing-kucing itu semakin besar dan sehat.
Hingga suatu ketika …
“Miauw … Miauw …” Milk dan Tofu mengeong.
“Eomma …!” panggil Eun-Soo kencang.
“Iya, ada apa?” tanya eomma.
“Ini, nih, Milk dan Tofu mengeong-ngeong terus. Kan, ngasih makan itu tugasnya Eonnie Eun-Ha,” protes Eun-Soo.
“Eun-Soo, Eonnie Eun-Ha, kan, lagi mengerjakan tugas sekolah. Kamu, kan, sudah mengerjakan. Milk sama Tofu pasti lagi lapar, belum dikasih makan. Kamu gantian, ya, ngasih makan mereka,” kata eomma panjang lebar.
“Eomma, kan, katanya janji kalau yang ngurusin Milk sama Tofu itu Eonnie Eun-Ha saja, Eun-Soo enggak usah ikut ngurusin,” protes Eun-Soo. “Eun-Soo nunggu Eonnie saja!” tambahnya kesal.
Oh iya, walaupun Eun-Ha dan Eun-Soo anak kembar, Eun-Soo tetap memanggil Eun-Ha Eonnie, lho! Eonnie dalam bahasa Korea artinya kakak perempuan. Eun-Soo memanggil saudara kembarnya Eonnie karena dia lahir lebih dulu 5 menit darinya.
“Aaa …!” Tiba-tiba terdengar suara teriakan.
“Waeyo? Kenapa, Eun-Soo?” tanya eomma.
“Ada ular, Eomma!” jawab Eun-Soo panik. Ular itu berukuran sedang dan berwarna hijau.
“Miauw …!”
Tak disangka-sangka, Milk dan Tofu menyelamatkan Eun-Soo! Mereka dengan gesit melawan ular berwarna hijau itu. Terlihat Tofu yang menggigit bagian leher ular. Dibantu Milk, akhirnya ular itu tidak bergerak lagi.
“Milk, Tofu …, kalian menyelamatkanku,” kata Eun-Soo terharu.
“Eun-Soo, kamu tidak apa-apa, kan?” tanya eomma panik.
“Aku tidak apa-apa, Eomma. Milk dan Tofu menyelamatkanku,” jawab Eun-Soo.
Baru kali ini dia merasa sangat berutang budi dan sayang kepada Milk dan Tofu.
“Oh, syukurlah … Makanya, Eun-Soo, kamu harus peduli pada Milk dan Tofu karena telah menyelamatkanmu. Kalau tidak, bagaimana nasibmu? Kamu harus berterima kasih pada mereka,” nasihat eomma.
“Iya, Eomma, aku sangat sayang pada mereka.” Eun-Soo mengelus Milk dan Tofu dengan sayang.
“Sekarang juga, aku akan kasih makan mereka.” Eun-Soo mengambil makanan kesukaan Milk dan Tofu.
Milk dan Tofu makan dengan lahap dan cepat. Mereka suka sekali makan.
“Eun-Soo, kok, kamu gendong Milk dan Tofu, sih?” tanya Eun-Ha yang sudah selesai mengerjakan tugas.
“Iya, memangnya kenapa? Tidak boleh?” canda Eun-Soo.
“Boleh, dong! Tapi, kok, kamu jadi sayang dan peduli banget sama mereka?” tanya Eun-Ha takjub.
“He he he …, ceritanya panjang,” kata Eun-Soo sambil melepaskan Milk dan Tofu dari gendongannya.
Dia lalu menceritakannya pada Eun-Ha.
“Oooh, jadi begitu ceritanya. Mereka hebat, ya?” ucap Eun-Ha pada Eun-Soo.
“Iya, mereka hebat banget. Aku bangga punya kucing kayak mereka,” jawab Eun-Soo bangga.
“Makanya, kamu harus sayang pada mereka,” kata appa yang tiba-tiba datang.
“Iya, Appa, tadi Eomma juga bilang begitu,” sahut Eun-Soo.
“Jadi, kita harus memperlakukan mereka dengan baik,” nasihat Eun-Ha bijak.
“Iya,” sahut Eun-Soo. Dia mengelus Milk dan Tofu untuk yang kedua kalinya.
“Gantian sama Eonnie, dong!” canda Eun-Ha. Dia menggendong dan mengelus Milk dan Tofu.
“Ha ha ha …” Mereka tertawa bersama.
“Oh ya, mau Appa dan Eomma kasih tahu sesuatu, tidak?” tanya eomma.
“Mau. Apa, Eomma?” tanya Eun-Ha dan Eun-Soo bersamaan.
“Sebenarnya, Appa dan Eomma mengadopsi Milk dan Tofu untuk mengubah sifatmu, Eun-Soo,” ujar eomma.
“Iya,” timpal appa.
“Jadi, memang sifatku harus diubah, ya?” tanya Eun-Soo yang sepertinya sadar.
“Iya, Eun-Soo, dan itu ternyata berhasil. Sifatmu berubah, dan kini kamu menyayangi binatang, bukan?” tanya appa.
“Iya, benar. Terima kasih, Appa dan Eomma yang telah menyadarkanku,” kata Eun-Soo senang.
Mereka pun tertawa bahagia.
Dan sejak saat itu, Eun-Soo pun menjadi pribadi yang penyayang dan lemah lembut, persis seperti Tofu, julukannya.
Profil Penulis

Assalamu ‘alaikum, Teman-Teman! Namaku Kayyisa Shirleen Nayyara. Hobiku menulis dan membaca. Hewan kesukaanku adalah kucing dan kelinci. Sekian dulu, ya, perkenalan dariku. Kalau teman teman ingin kenal aku lebih dekat, follow Instagramku, ya: @kaynaycat. See you!